BANTAENG - Kolaborasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menggelar
Workshop peningkatan kapasitas koodinator imunisasi, Guru Paud, Kader terkait upaya peningkatan imunisasi pada anak usia paud dan penggunaan My village My home (MVMH) Kabupaten Bantaeng. Kegiatan yang di sponsori oleh UNICEF itu dilakukan di Hotel Ahriani, jalan raya Lanto, Bantaeng, Sulawesi Selatan, 10-11 November 2022.
Hadir sebagai pemateri Marzuki, SKM, S.Kep.NS, M.Kes. Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Hj Rosmini Pandin, MARS., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Andi Ihsan, M.Kes, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Armansyah, M.Kes dan Staf Dinkes, Hj. Hariani, S.Kep., Ns., M.MKes.
Kegiatan dihadiri undangan dari perwakilan guru paud, Kader posyandu dan kader terkait perwakilan desa/kelurahan se kabupaten Bantaeng, Dan perwakilan puskesmas.
Marzuki, SKM, S.Kep.NS, M.Kes, membawakan sejumlah materi dan informasi diantaranya, tentang Imunisasi, Tujuan program imunisasi, jadwal imunisasi lengkap, target imunisasi pada RPJMN dan RENSTRA 2020-2024, Situasi imunisasi global dan Indonesia, program 5K dalam penguatan program imunisasi serta peran lintas sektor.
Marzuki mengatakan, Imunisasi kejar dan Screening status imunisasi pada anak di satuan paud dengan pendekan MY village My home (MVMH), bisa menjadi modal untuk cakupan imunisasi anak di Bantaeng.
Dia juga mengapresiasi kerja tim PAUD di kabupaten Bantaeng yang mencapai lebih dari 90 persen capaian imunisasi.Sementara capaian imunisasi nasional di atas 100 persen.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Bantaeng, dr.Armansyah.M.Kes memaparkan terkait rencana introduksi vaksin baru, rencana perluasan vaksin baru, target antigen baru dalam Renstra Kemenkes, beban penyakit prewmenia, , rekomendasi ITAGI, Perluasan imunisasi, PCV tahun 2022. Tahapan introduksi imunisasi PCV, Beban penyakit Kanker serviks.
Kadis Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr.Andi Ihsan, M.Kes, Hadir menguraikan program imunisasi dan jadwal imunisasi.
Untuk menyukseskan capaian target imunisasi, Andi Ihsan berpesan kepada petugas imunisasi agat melakukan komunikasi secara aktif dengan lintas program, lintas sektor dan stakeholder lain terkait tentang yang harus diupayakan bersama untuk dapat mencapai cakupan imunisasi yang tinggi merata dan berkualitas.
"Juga diperlukan kolaborasi dan integrasi antar program dalam pendataan dan penjaringan sasaran pemberian pelayanan supervisi dan monitoring evaluasi serta KIE kepada masyarakat. Serta melakukan kerjasama dengan organisasi profesi organisasi masyarakat dan swasta dalam bentuk publik privat mix", Kata Kadis
Kadis juga meminta untuk koordinasi secara intensif dengan lintas program lintas sektor organisasi profesi organisasi masyarakat swasta tokoh masyarakat, Tokoh agama, kader terkait untuk mendukung pencapaian target cakupan imunisasi.
"Harus mampu merubah mindset berfikir masyarakat terkait imunisasi, karena itu salah satu yang menjadi kendalanya. Yakinkan bahwa Imunisasi yang dimasukkan kedalam tubuh ibarat tentara yang akan menjadi tameng untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit", Urai Kadis.
Kadis juga menjelaskan tujuan program imunisasi yakni menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Pemateri Selanjutnya, Hj. Hariani, S.Kep., Ns., M.MKes, Staf Dinkes Kabupaten Bantaeng melanjutkan dengan memaparkan secara detail maksud dan tujuan program Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan yang di back-up oleh Unicef
Hj Nani sapaannya, Mengupas lengkap Lima "K" dalam penguatan program imunisasi, yakni Komunikasi, Kolaborasi, Kerjasama, Koordinasi, Kepatuhan, dan peran lintas sektor.
Dia menjelaskan Dinkes melakukan penyelenggaraan program imunisasi sesuai standar dan pedoman sebagaimana terhadap dalam peraturan menteri kesehatan Nomor 12 tahun 2017.
"Tidak mungkin dinas kesehatan melakukan imunisasi tanpa tujuan yang jelas dan tentunya ada aturannya", Ucapnya
Menurut Hj Nani, imunisasi merupakan upaya paling efektif mencegah dan memutuskan rantai penularan penyakit berbahaya.
- imunisasi adalah hak anak.
- imunisasi adalah untuk kepentingan anak tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga berguna bagi orang lain di sekitarnya.
"Imunisasi karena upaya yang paling efektif untuk mencegah penyakit, karena dapat meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap penyakit sehingga suatu saat terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit", Jelas Hj.Nani.
Dia juga memaparkan beban
penyakit kanker serviks dimana
95% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi human papiloma virus HPV umumnya pada perempuan usia reproduksi
Dari data yang ditunjukkan melalui layar proyektor, Indonesia memiliki insiden kematian tertinggi di Asia tenggara 24, 4 per 100.000 penduduk, kematian 14, 4/100.000 penduduk
Riskesdas 2013: prevalensi leher rahim merupakan kanker paling tinggi diikuti oleh kanker payudara kanker prostat dan kanker kolerektal.
Target global, menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100.000 penduduk pertahun pada tahun 2030.(*)